Saturday, October 13, 2012


ISTILAH JUMLAH URINE

1.       Jumlah normal  : 1200-1500ml / 24 jam
Jumlah urine sangat dipengaruhi oleh:
·         Luas permukaan tubuh
·         Konsumsi minuman
·         Suhu lingkungan
·         Keadaan ginjal

2.       Poliuria : jumlah urine > 2000ml / 24 jam
Keadaan ini biasanya terjadi pada diabetes insipidus, diabetes melitus, nephritis kronis, dan stress

3.       Oliguria : jumlah urine berkisar dari 300-750ml / 24 jam
Keadaan ini biasanya terjadi pada dehidrasi, diare, sirosis hepatis, dan penyakit ginjal akut

4.       Anuria : jumlah urine < 300ml / 24 jam
Keadaan ini sering terjadi pada syok yang lama sehingga ginjal mengalami kerusakan, sirkulasi kolaps, keracunan sublimat

5.       Nokturia : jumlah dan frekuensi urine malam hari > jumlah dan frekuensi urine siang hari

6.       Polakisuria : urine sedikit dengan frekuensi sering dan disertai rasa nyeri
Keadaan ini sering terjadi pada cystitis (infeksi buli-buli)

PENGUKURAN BERAT JENIS URINE DENGAN URINOMETER

Pengukuran berat jenis urin bertujuan untuk mengetahui fungsi pemekatan atau pengenceran oleh ginjal dan komposisi serta dilusi urin itu sendiri. Pengukuran berat jenis urin juga berfungsi untuk membedakan oliguria karena acute renal failure yang memiliki BJ isosthenuria (berat jenis sekitar 1,010) dan oliguria akibat dehidrasi. Harga normal dari BJ urin seseorang adalah 1,003-1,030.

Yang mempengaruhi BJ urin seseorang adalah komposisi urin, fungsi pemekatan ginjal, dan produksi urin itu sendiri. Keadaaan yang menimbulkan BJ urin rendah adalah kondisi tubuh pada udara dingin, diabetes insipidus, dan terlalu banyak mengkonsumsi air. Keadaan yang menimbulkan BJ urin tinggi adalah dehidrasi, protein uria, diabetes melitus. Isosthenuria adalah keadaan dimana BJ urine berkisar 1,010 dan hyposthenuria adalah BJ urine di bawah 1,008

PENGUKURAN BERAT JENIS URIN DENGAN METODE URINOMETER

A. Cara Kerja
  1. 1. Kalibrasi urinometer dengan aquades
  2. 2. Isi beaker glass dengan urin sampai 3/4 penuh. Hilangkan buih yang timbul dengan menggunakan kertas saring atau dengan cara menambahkan 1 tetes eter
  3. Masukan urinometer dengan cara memutar pada sumbunya. Jangan sampai menyentuh dasar dan dinding beaker glass
  4. Baca meniskus pada urinometer

B. Faktor Koreksi
Pemeriksaan Berat jenis dengan menggunakan urinometer memerlukan faktor koreksi. Faktor koreksi tersebut antara lain:
1. Faktor kalibrasi dengan aquades
  • misal BJ aquades = 1,003 --> BJ urine jadi dikurangi 0,003
  • misal BJ aquades = 1,005 --> BJ urine jadi dikurangi 0,005
 2. Faktor suhu
  • baca dahulu suhu tera urinometer
  • kemudian tentukan suhu ruangan pengukuran
  • tiap kenaikan 3 derajat celcius dari suhu tera urinometer ---> BJ urine + 0,001
3. Faktor pengenceran
  • banyak pengenceran terhadap urine x 2 angka paling belakang pada BJ urine
  • contoh: pengenceran 2x, BJ urine 1,013 ---> 2 x 13 ---> BJ urine = 1,026
4. Faktor protein dan glukosa
  • tiap 1 g protein atau glukosa yang terkandung dalam urine --> BJ urine - 0,003

Friday, October 12, 2012

Penyebab Gastritis atau Penyakit Maag

Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung. Diagnosis gastritis d klinik sering hanya berdasarkan gejala klinis bukan pemeriksaan histopatologi. Keluhan dan gejala klinis pasien berkorelasi postif dengan komplikasi gastritis. Pada masyarakat umumnya gastritis sering disebut sebagai penyakit maag.




1. Etiologi
a. Infeksi Kuman Helicobacter pylori
Kuman Helicobacter pylori merupakan salah satu kausa gastritis yang penting. Di negara berkembang prevalensi gastritis akibat kuman ini mencapai 90%. Penggunaan antibiotika terutama untuk infeksi paru diduga mempengaruhi penularan kuman, karena antibiotika tersebut dapat mengeradikasi infeksi Helicobacter pylori. Pada awal infeksi oleh kuman ini lambung akan menunjukan proses inflamasi akut. Sering tampak sebagai lesi maupun tukak multiple antrum atau lesi hemoragik.


b. Virus
Terdapat beberapa jenis virus yang dapat menginfeksi mukosa lambung misalnya enteric rotavirus dan calcivirus. Kedua virus tersebut dapat menimbulkan gastroenteritis, tetapi secara histopatologi tidak spesifik. Hanya pada cytomegalovirus yang menimbulkan gambaran histopatologi yang khas. Infeksi cytomegalovirus pada gaster biasanya merupakan bagian dari banyak infeksi pada organ lain.

c. Jamur Candida species
Jenis jamur ini hanya dapat menginfeksi gaster pada orang yang menderita immuno comprimized. Pada orang normal, mukosa lambung bukan merupakan tempat yang mudah terkena infeksi jamur.

d. Obat anti-inflamasi non steroid
Penggunaan obat ini merupakan penyebab gastropati yang amat penting. Gastropati karena OAINS sangat bervariasi dari yang bermanifestasi hanya nyeri pada ulu hati sampai pada tukak peptik dengan komplikasi perdarahan saluran cerna atas.

2. Gejala Klinis
Kebanyakan gastritis tanpa gejala. Mereka yang memiliki keluhan biasanya berupa keluhan-keluhan yang tidak khas. Keluhan yang sering dihubungkan dengan gastritis adalah nyeri panas dan pedih di ulu hati disertai mual dan kadang-kadang sampai muntah. Keluhan-keluhan tersebut sebenarnya tidak berkorelasi dengan evaluasi keberhasilan pengobatan maupun gastritis itu sendiri.